Selasa, 20 Oktober 2015

Reigi

Reigi adalah bentuk sikap hormat tradisi Jepang demi keselamatan dalam berlatih beladiri, saling percaya dan saling hormat. Semua orang yang belajar aikido harus mempelajari reigi. Begitu memasuki atau meninggalkan dojo, semua orang harus berhenti sebentar, menghadap kedepan dan melakukan sikap hormat berdiri (rei). Tidak boleh seseorangpun memasuki dojo dengan mengenakan sepatu/ alas kaki.
 
Sikap hormat (rei) dengan menurunkan kepala (simbol semangat Sang pendiri aikido, Morihei Ueshiba) menegaskan rasa terima kasih atau rasa syukur kita pada siapa yang membuat aikido. Hormat yang diberikan pada guru atau Sensei adalah salah satu sikap percaya dan keinginan untuk menerima pelajaran baru. Hormat yang dilakukan antar teman berlatih menegaskan sikap saling berterima kasih , percaya, dan hormat (respect) dalam mempelajari aikido. Jangan lupa ucapkan "O-ne-gai-shimasu" (mohon latih saya) disaat hormat ke pelatih (Sensei) dan "arigato gozaimashu" (terima kasih) saat latihan usai atau saat peragaan satu teknik selesai.
 
Dalam aikido, sikap hormat ada 2 yaitu:

  1. hormat saat berdiri (rei)
  2. hormat saat duduk (za-rei)

Rei:
 


Za-rei:
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar