Senin, 19 Oktober 2015

Sumedang Aikido Club

Sumedang Aikido Club adalah kelompok berlatih dan belajar beladiri Aikido di Sumedang didirikan pada tanggal 4 Februari 2015 oleh bpk. Ir. H. Pranoto Yudho. Club ini bertempat di Gedung Futsal Mekarsari (dekat SMP 8) Sumedang

Tujuan club ini adalah mengajarkan Aikido tingkat dasar (kyu), sedangkan tujuan lainnya adalah membentuk generasi muda yang disiplin, percaya diri, berpikir positif serta berkepribadian.

Jadwal dan Tempat Berlatih

Latihan aikido dilaksanakan tiap hari minggu pagi (jam 7 s.d 9), Selasa sore dan Kamis sore. Jadwal latihan dapat diubah sewaktu-waktu dan diberitahukan saat latihan.

Tempat berlatih cukup luas, aman dan nyaman membuat berlatih beladiri di club ini lebih menyenangkan.


Pendaftaran

Club ini terbuka untuk pelajar (SD, SMP, SMA, Mahasiswa) dan umum. Bagi yang berminat, silakan mendaftar ke Bpk. Pranoto Yudho di nomor HP/ WA 0813 2041 2785.


Sekilas Tentang Aikido

Aikido (合気道, aikidō) adalah seni beladiri dari Jepang yang diciptakan oleh Morihei Ueshiba tahun 1920 sampai 1930. Asal mula beladiri ini adalah Daito Ryu Aiki-Jujutsu (atau ju-jutsu), sebuah seni beladiri turun temurun keluarga istana Jepang. Morihei Ueshiba atau O-Sensei (大先生、翁先生 "guru besar"). mempelajari ilmu kuno ini dari guru pewarisnya, yaitu Sokaku Takeda, yang kemudian dikembangkannya menjadi Aikido sebuah seni beladiri yang unik.
 (Morihei Ueshiba)
 
Ueshiba menginginkan Aikido tidak hanya sebagai sebuah seni beladiri, tetapi juga ekspresi falsafah pribadinya yang bersifat damai dan universal.
Aikido menekankan harmonisasi atau keselarasan antara energi ki (, prana) individu dengan ki alam semesta. Kata "aikido" berasal dari tiga huruf kanji:

*       - ai - bergabung, menyatukan, menyelaraskan

*       - ki - jiwa, energi kehidupan

*       - - jalan, cara
 
Seni beladiri ini juga menekankan pada prinsip kelembutan dan bagaimana untuk mengarahkan lawan. Prinsip ini diterapkan pada gerakan-gerakannya yang tidak menangkis serangan lawan atau melawan kekuatan dengan kekuatan tetapi "mengarahkan" serangan lawan untuk kemudian menaklukkan lawan tanpa ada niat untuk mencederainya.
 
Selain sebagai seni beladiri, tujuan pelatihan dasar aikido ini adalah untuk memupuk rasa disiplin, percaya diri, ceria dalam menghadapi hidup. Dalam pelatihan, Aikido lebih mengutamakan keadaan badan yang rileks, yaitu energi yang terpusat dan terkontrol. Jadi, mempelajari Aikido adalah membiasakan kondisi badan selalu dalam keadaan rileks. Badan dan otot-ototnya yang sudah terkondisi dalam keadaan mengendur rileks ini akan terbawa dalam kehidupan sehari-hari. Kondisi seperti ini akan menghasilkan suasana psikologi yang positif.
Berbeda dengan beladiri pada umumnya yang lebih mengutamakan pada latihan kekuatan fisik dan kecepatan, Aikido lebih mendasarkan latihannya pada penguasaan diri, kesempurnaan teknik dan kecepatan dalam mengatasi serangan lawan. Teknik-teknik yang digunakan dalam Aikido kebanyakan berupa teknik elakan, kuncian dan lemparan. Keunikan aikido lainnya adalah geraknya yang hampir tidak pernah mundur dalam mengatasi berbagai jenis serangan, gerakannya cenderung melingkar dibandingkan maju lurus. Di dalam konsep gerak inilah kita akan banyak memahami secara nyata falsafah aikido dalam artian sebenarnya.

Aikido tidak mengenal sistem kompetisi atau pertandingan, seperti beladiri pada umumnya untuk tujuan pemasyarakatannya. Namun cara yang dipergunakan aikido untuk memasyarakatkannya adalah dengan sistem embukai atau sejenis peragaan dalam seni gerak bela diri. Teknik-teknik (waza) Aikido sebenarnya tergolong sederhana, yaitu Nage waza (melempar/membanting/proyeksi) dan Kihon waza (termasuk teknik kuncian/immobilisasi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar